Rabu, 04 Mei 2011

Ciri pacaran berbahaya dan tdk serius

Wuih… Akhirnya, saya bisa meng-update blog remaja lagi, walaupun dibela-belain ngga tidur. Saat saya menulis postingan ini di MS Word, jam sudah menunjukkan pukul 00:52. Kenapa saya jadi harus seperti ini? Mengorbankan waktu online saya? Fiuh… Terpaksa dan harus tetap tersenyum untuk menggantikan sementara waktu kakak yang jaga wartel di lantai bawah.

Nah, sesuai dengan judul postingan di blog remaja hari ini, yaitu: “Tanda-tanda Pacaran yang Berbahaya dan Pria/Cowok yang Serius”, saya akan bercerita sedikit banyak tentang apa yang saya lihat mengenai topik tersebut.
Saya tidak pernah mengalami pacaran yang seperti ini. (Wong belum cukup umur buat pacaran koq. Hehe). Semoga tidak akan pernah mengalaminya juga. Begitu juga dengan kamu yang sedang membaca postingan dari blog remaja.
Perhatian: Si Helda seperti bergosip. Ngga apa-apa yah.
:P


Kakak yang jaga wartel itu sekarang sedang sakit. Yang pasti saya tahu bahwa dia itu sakit karena ada masalah dengan pacarnya.
Dia adalah sekian banyak remaja yang terjerumus ke dalam pernikahan dini. Bukan karena ‘kecelakaan’ (ngga ada yang nama “kecelakaan”, kata saya), tapi karena keinginannya sendiri. [Masih ada yah remaja yang seperti itu]. Akhir kelas 3 SMP, dia memutuskan untuk menikah. Selama beberapa tahun menjalani pernikahan, akhirnya dia memutuskan untuk bercerai. Dari hasil perkawinannya, dia punya satu anak yang sekarang sudah berumur 3 tahun.
Sekarang dia sedang menjalani hubungan dengan satu orang pria, yang saya rasa juga adalah orang ketiga dalam rumah tangga si Kakak itu.
Oke. Helda udah kayak presenter infotainment aja. Hehe. Lalu, apa hubungan cerita ini dengan judul postingan blog remaja:
“Tanda-tanda Pacaran yang Berbahaya dan Pria/Cowok yang Serius.”
Saya tidak akan membahas mengenai pernikahannya yang terdahulu, melainkan hubungan romantisnya dengan pria yang saya sebutkan. Berikut beberapa tanda-tanda yang saya dapat dari pria itu:
:-B
- Tadi saya berbincang dengan seorang pria. Entah sampai kemana cerita kami, dia bilang begini: “… Kalau sempat dia pulang bawa anak. Aku ngga bakal mau nerima dia! Gila aja, mana mungkin aku mau sama janda.”
Saya tanya ke dia         : “Emang cowok ngga mau sama janda?”
Dia jawab                     : “Ya nggaklah. Jarang banget itu, kecuali kalo dia juga duda.”
Kenyataannya memang seperti itu! Kebanyakan. Ntahlah mungkin ada di sekitar kamu yang mau sama janda. (Contohnya si artis itu. Hehe). Dari kasus yang saya ceritakan, si pria itu menunjukkan sikap “tanda-tanda pacaran yang berbahaya dan pria yang tidak serius”. Si pria tersebut hanya menaruh perhatian terhadap si perempuan! Dia enggan untuk mendekati keluarga si perempuan dan termasuk mengakrabkan diri bahkan mengenal anak dari si perempuan tersebut. Beugh… Gawat kan?!
Menurut Helda dan mungkin juga pembaca blog remaja, cowok atau pria yang serius itu bisa dilihat dari usaha dia mendekati keluarga dari si perempuan dulu. Itu baru namanya gentleman! Paling tidak hal tersebut bisa jadi suatu jaminan.
:)
- Cowok/pria matre. Pria itu rata-rata ogah untuk minta tolong sama pacarnya, apalagi menyangkut uang. Setidaknya itu yang Helda tahu. Eh, tau nggak, si pria itu mendesak si perempuan membayar angsuran motornya tiap bulan. Gile tuh… Dan si perempuan mau aja! Padahal gaji dia juga tidak mencukupi, sedangkan si pria sebenarnya sanggup membayarnya.
- Pacaran yang berbahaya dibarengi juga oleh tanda-tanda seperti kekerasan. Beugh… Ternyata bukan hanya kekerasan dalam rumah tangga saja yang ada, tetapi juga kekerasan dalam berpacaran. Ada lho yang seperti itu. Contohnya si kakak yang saya sebutkan.
- Pria yang benar-benar menyukai seorang perempuan, pasti akan menjaga kesucian orang yang dikasihinya tersebut. Ini nih yang paling penting. Namun, kenyataannya masih banyak ‘perempuan-perempuan bodoh’, sudah si pria tidak mengenalkan diri pada keluarganya, matre, kasar, eh, nambah lagi kunap (kuat napsu), Bo’!
Aih… Semoga tidak ada di antara kita yang seperti saya sebutkan di atas. Kita mungkin bergumam, koq bisa yah! Itu dia masalahnya. Sulit lho dijelaskan kenapa bisa seperti itu, padahal sebenarnya ‘sudah jelas-jelas’. Atau, ada yang bisa menjelaskan bisa share di sini.
Oya, dan satu lagi. Jangan pernah percaya dengan omongan cowok/pria yang seperti ini: “Aku ngga peduli kau siapa dan seperti apa”. Kemudian, lihat peng-aplikasian kata-katanya tersebut. Ada 2 hal yang memaknai kata tersebut:
  1. Si pria tidak peduli siapa perempuan dalam arti positif, yaitu dia tidak pandang status sosial atau dari keluarga mana berasal dan beberapa hal lainnya.
  2. Si pria memang tidak menaruh minat pada kenyataannya. Jika seorang pria menyukai seorang wanita, dia pasti ingin sekali tahu apa kesukaan si wanita dan sebagainya. (Koreksi bila Helda salah). Pengalaman Helda sendiri nih, ada cowok yang ngaku-ngaku suka sama Helda, tapi ternyata dia sama sekali ngga tau tanggal lahirku dan bahkan ngga bisa ingat (dasar pikun!), kesukaanku, dan bahkan nama tengah Helda. Haha. Jadi ingat lagu mana gitu kalau nyebut ‘nama tengah’. Pokoknya, kalau si dia ngga tau nama tengahmu, ke laut aja deh bilang sama dia!
Panjang banget nih postingan. Terlalu semangat untuk menyosialisasikan “tanda-tanda pacaran yang berbahaya dan cowok/pria yang serius denganmu dan saya”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar